Kamis, 12 Februari 2015

KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI)

KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI)

A.    Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Berikut adalah pendapart beberapa ahli rnengenai pengertian nyeri:
  1. Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang keberadaanya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya.
  2. Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.
  3. Artur C Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
  4. Scrumum mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional
B.    Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri sangat berkaitan dangan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit at;iu bahkan myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada organ viseral, persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan.
C.    Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam katagori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatik.
Nyeri menjalar adalah nyeri yang tc;rasa pada bagian tubuh yang lain, umumnya terjadi akibat kerusakan pada cedera organ visceral. Nyeripsikagenik adalah nyeri yang tidak diketahui sec.ara fisik biasanya timbul akibat psiknlngis. Nyeri phantom adalah nyeri yang disebabkan salah satu ekstremitas diamputasi. Nyeri neurologis adalah bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme di sepanjang atau di beberapa jalur saraf.
D.    Stimulus Nyeri
Seseorang dapat Menoleransi menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya:
1)       Trauma pada jarmgan tubuh,
2)       Gangguan pada jaringan tubuh,
3)       Tumor,
4)       Iskemia pada jaringan,
5)       Spasme otot,
E.     Teori Nyeri
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri, diantaranya:
1.       Teori Pemisahan (specificity theory). Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke medula spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
2.        Teori Pola (pattern theory). Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi olch modalitas respons dari reaksi sel.
  1. Teori Pengendalian Gerbang (gate control theory). Mcnurut tcori ini, nycri tergantung dari kerja serat saraf besar dan kecil. Keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat besar akan meningkatkan aktivitas substansia gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan terhambat. Rangsangan serat besar dapat langsung merangsang ke korteks serebri. 1-Iasil persepsi ini akan dikembalikan ke dalam medulla spinalis melalui serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktifitas sel T. Rangsangan pada serat kecil akan menghambat aktivitas substansia qelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan menghantarkan rangsangan nyeri.
  2. Teori Transmisi dan Inhibisi. Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiter yang spesifik. Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada scrabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogcn opiate sistem supresif. (Barbara C Long, 1989)
F.     Faktor yang Memengaruhi Nyeri
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
1)       Arti Nyeri. Arti nycri bagi seserang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, sepc:rti membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang sosial kultural, lingkungan; dan pengalaman.
2)       Persepsi Nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subyektif tempatnya pada korteks (pada fungsi evaluatif kognitio. Yersepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulasi nociceptor.
3)       Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat memengaruhi seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat memengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alkohol, obat-obatan, hipnosis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat dan scbagianya. Sedangkan faktor yang menurunkan tolcransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tiidak kunjung hilang, sakit, dan lain-lain.
4)       Reaksi terhadap Nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk recspons nyeri yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut, cemas, usia dan lain-lain.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH NYERI
1.       PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian pada masalah nyeri yang dapat dilakukan adalah adanya riwayat nyeri, keluhan nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas dan waktu serangan. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara P Q R S T :
·         P (pemacu), yaitu factor yang memengaruhi gawat atau ringannya nyeri.
·         Q (quality) dari nyeri seperti apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat.
·         R (region), yaitu daerah perjalanan nyeri.
·         S (severity) adalah keparahan atau intensitas nyeri
·         T (time) adalah lama / waktu serangan atau frekuensi nyeri.
Intensitas nyeri dapat diketahui dengan bertanya kepada pasien melalui skala nyeri berikut :
0 :Tidak nyeri 
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi  dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi
10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
2.       Diagnosis keperawatan
Terdapat beberapa diagnosis yang berhubungan dengan masalah nyeri, diantaranya :
1)       Nyeri akut akibat fraktur panggul
2)       Nyeri kronis akibat arthritis
3)       Gangguan mobilitas akibat nyeri pada ekstremitas
4)       Kurang perawatan diri akibat ketidakmampuan menggerakkan tangan yang disebabkan oleh nyeri persendian
5)       Cemas akibat ancaman peningkatan nyeri
3.       Perencanaan keperawatan
1)       Mengurangi dan membatasi factor- factor yang menambah nyeri
2)       Menggunakan berbagai tehnik noninvasi untuk memodifikasi nyeri yang dialami.
3)       Memberikan cara- cara untuk mengurangi nyeri yang optimal, seperti memberikan analgesic sesuai dengan program yang ditentukan.
4.       Pelaksanaan (tindakan ) keperawatan
a)       Mengurangi factor yang dapat menambah nyeri , misalnya
·         Ketidakpercayaan
·         Kesalahpahaman
·         Ketakutan
·         Kelelahan
·         Kebosanan
b)       Memodifikasi stimulus nyeri dengan mengguanakan tehnik – tehnik seperti
·         Tehnik pengalihan
·         Tehnik relaksasi
·         Stimulasi kulit
c)       Pemberian obat analgesic, yang dilakukan guna mengganggu atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.
d)       Pemberian stimulator listrik yaitu dengan memblok atau mengumah stimulus nyeri dengan stimulus yang kurang dirasakan.
5.       Evalasi keperawatan

Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespons rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respon fisiologis yang baik dan pasien mampu melakukan aktivitas sehari – hari tanpa keluhan nyeri.

1 komentar:

  1. Slot machine game - Jtmhub
    Game Features. Slot 안동 출장샵 machine game 광주 출장샵 is a video-game that has three different 오산 출장마사지 versions. This game is played by four people. The game is classified as 통영 출장샵 a Video-  Rating: 5 · ‎1 춘천 출장안마 review · ‎€2.99

    BalasHapus