A. PENGERTIAN
Insulin adalah suatu hormon yang
dihasilkan oleh pankreas tepatnya pada sel b pulau longerhans.
B. FUNGSI INSULIN
1.
Menyimpan glukosa dalam hati
dan otot (dalam bentuk glikogen)
2.
Menyimpan lemak (pada jaringan
adiposa)
3.
Mengangkut asam amino (protein)
4.
Menyimpan kalori dengan
menurunkan glukosa darah
C. JENIS INSULIN BERDASARKAN
MASA KERJANYA
1.
Cepat, contoh:
-
Rapid acting insulin /regular
insulin
Efek: 1 – 4 jam
Lama: 5 – 7 jam
-
Actropid
Efek: 1 – 3 jam
Lama: 5 – 7 jam
-
Actropid human
-
Humulin-R
2.
Menengah, contoh:
-
Insulatard human, monotard
human
Efek: 4 – 12 jam
Lama: 18 – 24 jam
3.
Campuran
-
Mixtard
Efek: 1 – 8 jam
Lama: 14 – 15 jam
D. MEKANISME KERJA INSULIN
Setelah disintesis insulin akan
disekresi ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk bebas, kemudian menuju sel
target, di mana ia akan mulai bekerja setelah terikat pada reseptor spesifik:
Reseptor insulin mempunyai 2 fungsi
utama yaitu:
1.
Membedakan bahan-bahan lain
dengan insulin kemudian mengikatnya dengan cepat secara reversible.
2.
Pembentukan kompleks
reseptor-insulin akan merangsang rangkaian kejadian intraselular yang kemudian
mengarah terjadinya efek selular insulin yang karakteristik.
E. INDIKASI INSULIN
1.
Ketoasidosis diabetik/koma
hiperosmolar non kerotik.
2.
Diabetes dengan berat badan
kurang
3.
Diabetes yang mengalami stress
(infeksi, operasi, dll).
4.
Diabetes hamil
5.
Diabetes tipe I (DMTI)
6.
Kegagalan pemakaian obat
hipoglikemik oral
F. PEMAKAIAN INSULIN DALAM
KLINIK
Pengobatan dengan NPH/insulatard atau
monotard sebaiknya dimulai dengan dosis tunggal. Dosis permulaan NPH/insulatard
atau monotard adalah 8 unit. Setelah 3 – 4 hari, dosis insulin dapat
disesuaikan secara bertahap kira-kira 20 % dari dosis sebelumnya.
Pada umumnya terdapat 3 respons
glukosa darah:
-
Tipe 1 (normal) mempunyai
respons klinis yang baik selama 24 jam
-
Tipe 2 (delayed) di mana
terdapat efek kerja dan lama kerja lambat sehingga ada siang hari terjadi
hiperglikemia dan malam hari hipoglikemia
-
Tipe 3 (transient) justru
sebaliknya, di mana terdapat hipoglikemia pada siang hari dan hiperglikemia
pada malam hari.
Contoh pemakaian insulin sehari-hari:
1)
Dosis awal: gunakan
NPH/insulator atau monotard, mulailah dengan 0,2 – 0,5 unit/kg atau 4 – 5
unit/hari yang diberikan sebelum makan pagi.
2)
Pagi hari berikutnya:
Sesuaikan dosis dengan memperhatikan kadar glukosa darah
sebelum makan pagi. Bila dosis pagi hari mencapai 50 unit dan kadar pagi hari
masih lebih dari 200 mg % dan jam 17.00, pasien mengeluh lapar, kurangilah
dosis menjadi 30 unit dan berikanlah 10 unit sebelum makan malam. Sesudah itu
pakailah kadar glukosa pada keadaan puasa untuk penyesuaian dosis malam hari.
3)
Pada keadaan tertentu kadar
glukosa pagi hari masih tetapi tinggi untuk itu periksalah kadar antara jam
02.00 dan 06.00 untuk memeriksa apakah pada saat itu terdapat hipoglikemia.
Bila tidak didapat hipoglikemia pindahkanlah pemberian insulin menjadi sebelum
tidur.
4)
Bila kadar glukosa puasa sudah
baik, barulah perbaiki hiperglikemia sebelum makan siang dan makan malam dengan
memberikan insulin kerja cepat seperti insulin reguler atau actrapid bersama
insulin kerja menengah.
G. PENYUNTIKAN INSULIN
Dalam keadaan biasa insulin diberikan
melalui subkutan dan pada keadaan akut (seperti pada keadaan ketoasidosis)
diberikan intravena. Lokasi penyuntikan insulin secara subkutan adalah deltoid,
paha bagian lateral, abdomen dan daerah skapula. Lokasi penyuntikan tersebut
harus dirotasi untuk mencegah timbulnya lipodistropi yang dapat menyebabkan gangguan
penyerapan insulin pada daerah tersebut. Rotasi jangan dilakukan tiap hari
terapi tiap 2 minggu. Rotasi dapat dilakukan searah jarum jam. Dalam satu
daerah penyuntikan, jarak antara penyuntikan satu dan lainnya adalah 2 cm.
![]() |
Gambar perpindahan rotasi insulin 14 x di area A, B, C,
D searah jarum jam
Hal lain yang harus dipahami adalah
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adsorpsi insulin yaitu:
1.
Lokasi (perut, lengan atau
paha)
2.
Pergerakan, pemijatan
3.
Suhu, dalamnya penyuntikan
4.
Konsentrasi dan campuran
insulin
5.
Degradasi insulin di tempat
penyuntikan
Setelah penyuntikan, hindari untuk memijat/memassage
daerah suntikan karena ini akan mempercepat penyerapan insulin.
H. TIPS UNTUK MENGURANGI
NYERI SAAT PENYUNTIKAN
Pada dasarnya, penyuntikan insulin
tidak akan menimbulkan nyeri selama dilakukan dengan teknik yang tepat. Berikut
ini beberapa teknik yang harus diperhatikan untuk mengurangi nyeri saat
penyuntikan yaitu:
1.
Jangan gunakan jarum insulin
yang telah tumpul
2.
jangan menyuntikkan insulin
dalam keadaan dingin (keluar dari lemari es). Hangatkan insulin dengan cara
menggulingkan botol di kedua telapak tangan.
3.
Biarkan alkohol mengering
terlebih dahulu sebelum penyuntikan
4.
Lakukan penyuntikan dalam
keadaan otot yang rileks, misalnya saat penyuntikan insulin di area deltoid,
jangan biarkan lengan menggantung, sanggah dengan bantal.
I.
PENYIMPANAN INSULIN
Insulin tidak perlu disimpan di
lemari es jika akan digunakan kurang dari 1 bulan. Yang penting insulin
tersebut tidak terkena sinar matahari langsung. Sedangkan jika insulin ingin
disimpan dalam waktu lama, misalnya untuk persediaan lebih dari 1 bulan, dapat
disimpan di lemari es, bukan di freezer (perhatikan cara penyimpanan insulin
yang terdapat pada tiap kemasan insulin).
Saat ini masih beredar insulin dengan berbagai
macam kekuatan, yaitu 40 unit/ml, 80 unit/ml, dan 100 unit/ml sehingga dalam
pemberiannya haruslah diperhatikan kesesuaian antara kekuatan insulin dengan
skala spuit insulin yang digunakan, karena jika tidak diperhatikan maka dapat
terjadi kesalahan dalam pemberian insulin. Jika insulin yang digunakan adalah
insulin dengan kekuatan 40 unit/ml, maka harus digunakan skala insulin 40 U.
Sebagai contoh: jika klien memiliki insulin dengan kekuatan 40 U, dan dosis
yang akan diberikan adalah 10 unit, jika menggunakan spuit dengan skala 40 maka
insulin yang dimasukkan ke spuit adalah sampai 10 strip, atau jika menggunakan
spuit dengan skala 100, maka insulin yang dimasukkan ke spuit tersebut adalah
sampai 25 strip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar